Jumat, 19 Juni 2015

Dakwah Awal Ramadhan

"Marhaban Ya Ramadhan Ya Syahrul Mubarak"
"Mohon maaf lahir dan batin"

Tidak kerasa bulan yang penuh berkah ini sudah berjalan 2 hari, yang berarti udah h-28 kita akan lebaran. Pernyataan ini mungkin dianggap hal yang menyenangkan bagi sebagian kelompok apalagi para remaja dan anak-anak. Kenapa ? soalnya bukannya mau suudzon tetapi saya juga pernah mengalami hal seperti ini. Kebanyakan orang yang belum tau akan arti sebenarnya bulan Ramadhan mereka akan menunggu datangnya lebaran, mungkin mereka yang seperti itu merasakan hal hal yang berat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan seperti puasa, sholat tarawih dan ibadah lainnya. Padahal banyak sekali pahala berlipat ganda yang diberikan Allah kepada orang yang menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Semoga kita tidak termasuk golongan yang seperti itu. Aamiin

Sebagai umat muslim yang ingin menggapai ridho Allah Swt, tentu bulan Ramadhan adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu. Mereka sudah mempersiapkan segala hal untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan dan mereka sangat antusias menjalankan ibadah puasa, tarawih atau sholat malam, tilawatil qur'an,dll. Tetapi bagi orang yang tidak antusias atau menganggap bulan Ramadhan adalah bulan yang biasa biasa saja, tentu mereka termasuk orang orang yang rugi, mereka tidak memanfaatkan momen yang diberikan Allah swt.

Sebaiknya kita harus memahami betul akan hakikat bulan Ramadhan ini. Karena bulan ini adalah bulan khusus dan istimewa yang diberikan Allah Swt kepada kaum muslimin. Terdapat beberapa keistimewaan yang ada di bulan Ramadhan salah satunya yaitu ibadah puasa ramadhan yang tidak ditemui di 11 bulan lainnya. Dan setiap kaum muslimin harus menunaikannya. Hal ini didasarkan pada firman Allah Swt: " Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa" (QS. Al Baqarah: 183).

Kewajiban tersebut wajib bagi setiap muslim yang baligh dan berakal. Sehingga anak kecil dan orang gila tidak wajib untuk menjalankan puasa. Rasul SAW bersabda: "Diangkat pena atas tiga orang yaitu orang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga baligh dan orang gila hingga ia sadar/berakal" (HR.Abu Daud). Adapun bagi orang yang haid dan nifas mereka tidak wajib berpuasa dan tidak sah jika mereka berpuasa. Tetapi harus diganti dilain waktu jika mereka sudah suci. Hal ini seperti hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah: "Didalam haid ada perintah untuk mengganti puasa akan tetapi tidak ada perintah mengganti sholat". Adapun bagi yang sudah tua atau yang sedang sakit mereka juga tidak diwajibkan untuk berpuasa tetapi harus menggantinya dengan membayar fidyah. Hal ini didasarkan atas hadits Rosul yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "orang yang tua renta dan tidak mampu untuk berpuasa Ramadhan maka diwajibkan atasnya membayar satu hari satu mud dari gandum". Dan bagi orang yang sakit, yang jika berpuasa maka sakitnya akan semakin parah, maka baginya tidak boleh berpuasa. Hal ini didasarkan atas firman Allah Swt: "..... (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari hari yang lain" (QS. Al Baqarah: 184). Nash diatas juga berlaku bagi orang yang sedang melakukan perjalanan jauh (safar), maka dia tidak boleh berpuasa. Tetapi jika ia mampu berpuasa walaupun dalam keadaan safar maka itu lebih baik. Jarak Minimal perjalanan yaitu dua marhalah atau sekitar 88,7 km.

Sumber: Buletin Ukhuwah Edisi: 06/06-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar