Internet itu sendiri merupakan singkatan dari Interconnection-networking yaitu suatu sistem global dari semua jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan TCP/IP untuk bisa melayani user dari seluruh jagat raya.
Perkembangan Internet di Indonesia:
- 1990-1991: Tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia di media cetak KOMPAS.
- 1992-1994: Muncul beberapa tokoh yang telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam sejarah jaringan Internet di Indonesia seperti RMS Ibrahim, Firman Siregar Onno W.Purbo,dll. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari Amatir Packet Radio Network yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG.
- 1993-1998: Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway internet yang ada di BPPT. Firman Siregar merupakan salah satu seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70 cm.
- 2000: AMPR di Indonesia mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan dikoordinasi melalui mailing list ORARI seperti orari-news@yahoogroups.com.
Internet saat ini:
Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL. Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog.
Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger. Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.
Info tentang perkembangan Internet:
Dari VIVAnews-
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mencatat pertumbuhan nama domain .ID sebesar 21 persen sepanjang 2014. Pada awal 2014, jumlah domain .ID tercatat sebanyak 102.647 domain, tetapi di akhir tahun lalu tercatat sebanyak 123.751 nama domain telah didaftarkan.
Ketua PANDI Bidang Sosialisasi dan Komunikasi, Sigit Widodo, Jumat 2 Januari 2014, mengungkapkan pertumbuhan yang cukup tinggi ini didominasi oleh pendaftaran Domain Tingkat Dua (DTD) co.id dan Domain Tingkat Tinggi (DTT) .id, yang populer dengan sebutan ‘apapun.ID’.
“Domain apapun.ID yang baru dirilis pada 17 Agustus 2014, mendapat sambutan hangat dari masyarakat pengguna internet Indonesia, ” ujar Sigit dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews.
“Hingga saat ini, sudah hampir delapan ribu nama domain apapun.ID didaftarkan,” tambahnya.
Meskipun pertumbuhan domain apapun.ID terbilang tinggi, pertumbuhan DTD masih mendominasi pertumbuhan domain .ID tahun lalu. Sepanjang 2014, domain co.id tumbuh sebanyak 9.449 nama domain.
“Domain co.id semakin dipercaya masyarakat sebagai domain yang trusted dan bersih dari tindakan pelanggaran hukum, sehingga aman untuk situs e-commerce,” ungkap Sigit.
Menurut Sigit, masyarakat saat ini merasa lebih aman saat bertransaksi di situs yang menggunakan domain co.id, ketimbang situs dengan domain internasional.
Selain co.id, kata Sigit, DTD sch.id untuk sekolah juga mengalami pertumbuhan yang cukup pesat hingga hampir mencapai 2.400 nama domain dalam setahun. DTD yang tumbuh ketiga terpesat adalah desa.id, yang naik hampir 900 menjadi tiga kali lipat dibandingkan awal 2014.
“Secara umum kenaikan domain-domain ini menggambarkan perkembangan pemanfaatan internet yang semakin merata di kalangan usaha, sekolah, dan naiknya pemanfaatan internet di wilayah perdesaan,” jelas dia.
Menurut Sigit, meningkatnya penggunaan DTD agak berbeda dengan tren di negara lain.
“Biasanya saat DTT diluncurkan, pertumbuhan DTD menjadi stagnan. Namun, di Indonesia, DTD tampaknya masih banyak diminati,” ujar Sigit.
Tertinggi se-Asia Pasifik.
Secara umum, pertumbuhan domain .ID sepanjang 2014, memang cukup mengesankan. Pada September 2014, APTLD, Asosiasi Pengelola Nama Domain se-Asia Pasifik, sempat mencatat domain .ID sebagai domain yang mengalami pertumbuhan tertinggi di kawasan ini.
Pada bulan itu, domain .ID mengalami pertumbuhan sebesar 4 persen, di atas .IR (Iran) sebesar 2,3 persen dan .CN (Tiongkok) sebesar 2,2 persen.
Sigit mengatakan, PANDI cukup gembira dengan pertumbuhan nama domain .ID sepanjang 2014. Namun, PANDI merasa belum puas, mengingat jumlah nama domain .ID terbilang masih rendah dibanding pengguna internet Indonesia yang diperkirakan sekarang sudah lebih dari 80 juta pengguna.
Untuk itu PANDI sepanjang 2015 akan bekerja lebih keras lagi untuk mensosialisasikan manfaat penggunaan domain .ID kepada masyarakat.
![]() |
Chart jumlah pengguna Internet di Indonesia |
Dari dailysocial.net
Angka yang cukup mengejutkan dipatok oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait jumlah pengguna Internet di Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Teknologi Informatika Kemenkominfo Bambang Heru Tjahjono, seperti dikutip dari Antara, Kemenkominfo berharap di akhir tahun 2015 jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 150 juta orang, atau sekitar 61% dari total penduduk.
Seperti disebutkan dari sumber yang sama, Kemenkominfo mengklaim bahwa saat ini jumlah pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 57% penduduk, atau kasarnya mencapai hampir 137 juta pengguna. Angka yang cukup fantastis mengingat awal tahun ini APJII mencatat jumlah pengguna Internet di tanah air baru berkisar di angka 71 juta dan perkiraan banyak pihak akhir tahun ini jumlahnya baru mencapai kisaran 80-an juta pengguna.
Memang Indonesia sedang berlomba mengejar target yang ditetapkan oleh Millennium Development Goals yang mensyaratkan akses Internet di negara berkembang mencapai angka 50% dari total penduduk. Menurut standar tersebut, pengguna Internet di Indonesia seharusnya mencapai angka 107 juta di akhir tahun 2014 dan 139 juta pengguna di akhir tahun 2015.
Pergantian pemerintahan tentu saja membawa optimisme baru. Salah satunya adalah isyarat Menkominfo Rudiantara yang menantang operator seluler untuk uji coba 4G/FDD-LTE. Izin pengelolaan LTE memang belum turun dari pemerintah karena lambatnya perampungan regulasi. Sebagai negara mobile-first, sangat wajar jika pembangunan infrastruktur seluler menjadi ujung tombak dalam perluasan akses Internet ke seluruh pelosok Indonesia. Saat ini baru Bolt yang sudah secara resmi menggelar teknologi TD-LTE di kawasan Jabodetabek.
Dari Liputan6.com
Ekosistem toko dan bisnis online atau yang lebih populer dengan nama e-commerce di Indonesia pelan-pelan menunjukan geliatnya. Menurut data yang dirilis biro riset Frost & Sullivan, bersama China, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce terbesar di dunia dengan rata-rata pertumbuhan 17 persen tiap tahun.
Bila melihat potensi tersebut, tak heran jika kegiatan berbelanja online kini telah menjadi gaya hidup yang digandrungi oleh banyak orang. Hal ini juga mendorong munculnya berbagai toko online baru yang hadir untuk bersaing di industri pasar online Indonesia.
Kali ini tim tekno Liputan6.com akan mengulas 6 pelaku industri e-commerce yang saat ini ditengarai mendominasi pasar online Indonesia. Hebatnya, meski rata-rata masih melibatkan dukungan asing, beberapa di antaranya merupakan perusahaan yang dirintis oleh putra-putri asli Indonesia. Berikut ulasannya.
Tokopedia.com adalah salah satu jaringan toko online terbesar di Indonesia yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. Tokopedia. Didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tanggal 6 Februari 2009, Tokopedia.com pertama kali dapat diakses oleh publik dalam versi beta pada tanggal 17 Agustus 2009.
Saat ini Tokopedia berhasil menjadi situs marketplace online dengan tingkat kunjungan paling tinggi di Indonesia, yakni di peringkat 55 menurut situs web pengukur tingkat dan kualitas kunjungan Alexa.com per tanggal 1 April 2013. Selain itu, Tokopedia juga telah memiliki lebih dari 20 ribu merchant, 56 ribu anggota terdaftar, dan ratusan ribu produk.
Hebatnya lagi, pada awal masa berdirinya, selama periode Agustus 2009 hingga Agustus 2010 Tokopedia membukukan total transaksi sebesar hampir Rp. 6 miliar.
2. TokoBagus
Tokobagus.com merupakan situs iklan baris yang berbasis di Indonesia. Situs web ini merupakan perusahaan yang diinvestasi oleh Myriad International Holdings (MIH), yang tak lain adalah investor dari Situs web jual beli online Multiply.
Di situs ini, pengguna dimungkinkan untuk mengiklankan berbagai macam jenis barang yang ingin dijual. Dalam melakukan transaksi, baik penjual maupun pembeli tidak dikenakan biaya. Pertama kali hadir di tahun 2005, saat ini TokoBagus.com diklaim memiliki lebih dari 100 ribu pengunjung tiap harinya.
TokoBagus.com sendiri mendapatkan keuntungan dari iklan komersial dan biaya keanggotaan premium yang ditawarkan bagi pengguna aktif.
3. Berniaga
Layaknya TokoBagus.com, Berniaga.com juga merupakan situs iklan baris di Indonesia yang difokuskan untuk aktivitas jual beli online. Situs ini beroperasi di bawah bendera perusahaan PT 701Search, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan media patungan antara Singapore Press Holdings (SPH) dan Schibsted Classified Media (SCM).
Forum jual beli ini sudah beroperasi sejak Desember 2009 dan menawarkan pemasangan iklan gratis di berbagai kategori seperti properti, kendaraan, elektronik, dan lain-lainnya. Situs jual beli dan pasang iklan gratis berslogan "Jual beli mudah di berniaga.com" ini sendiri berfungsi untuk menjembatani dan mempermudah proses transaksi antara penjual dengan pembeli.
4. Bhinneka
Bhinneka.com adalah toko online yang bergerak di bidang penjualan perangkat-perangkat IT atau teknologi. Sistem penjualannya sendiri didukung oleh toko offline Bhineka yang tersebar di beberapa lokasi di wilayah Jakarta sehingga dapat dikunjungi secara langsung oleh para konsumen yang tak memiliki akses terhadapa jaringan internet.
Saat ini Bhineka.com sudah sangat berkembang dengan jumlah transksi online perharinya mencapai 400 transaksi, jumlah ini diklaim hanya sekitar 2 persen dari total kunjungan online perharinya.
5. Lazada Indonesia
Lazada sendiri adalah jaringan toko online yang bermuara pada perusahaan raksasa ritel asal Jerman bernama Rocket Internet. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Lazada pertama kali hadir pada tahun 2012 kemarin. Toko online yang dikenal sebagai Amazon-nya Asia ini menyediakan berbagai jenis produk apapun. Mulai dari elektronik, buku, mainan anak, hingga alat kesehatan dan produk kecantikan.
6. Zalora Indonesia
Zalora Indonesia merupakan toko online yang mengkhususkan diri pada kebutuhan fashion. Zalora menawarkan beberapa produk dari beragam brand terkenal, baik produk lokal maupun internasional. Zalora Indonesia didirikan pada tahun 2012 lalu yang merupakan satu dari cabang situs belanja online terbesar Eropa bernama Zalando.
Nah, Zalando sendiri ternyata merupakan salah satu anak perusahaan dari Rocket Internet yang juga merupakan perusahaan induk dari Lazada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar